Madura_Eks, Bangkalan; Memasuki musim kemarau, sebagian wilayah di Pulau Madura, Jawa Timur, dilanda kekeringan. Banyak sumur warga yang tidak lagi mengeluarkan air alias kering.
Kondisi tersebut terjadi pada tujuh desa yang ada di Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan, Madura, yakni Desa Gunilap, Desa Bangsereh, Desa Saplasah, Desa Kelbung, Desa Lembung Desa Pesisir, Desa Gangsian, dan Desa Klapayan.
Akibat kekeringan tersebut, para warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti untuk memasak, minum, mencuci, hingga mandi.
"Untuk bisa mendapatkan air di sumur yang masih belum kering, kita harus bisa membaca situasi. Jangan pagi dan sore karena antrean warga yang hendak mengambil air cukup banyak," terang salah seorang warga Desa Gunilap bernama Matruki, seperti dilansir news.okerzone.com, Senin (29/6/2015).
Menurut Matruki, kelangkaan air membuat warga menjadi tidak nyaman. Warga desa, lanjut dia, menginginkan peran pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kekeringan yang terjadi hampir setiap tahun.
"Kalau saya biasa mengambil air di tempat yang masih ada. Jaraknya jauh mencapai 2 kilometer. Kami berharap segera ada bantuan dari pemerintah," ungkapnya.
Ditemui secara terpisah, Camat Sepuluh, Hadori, menerangkan, desa-desa tersebut selalu menjadi langganan kekeringan ketika musim kemarau tiba. Sebab, belum ditemukan mata air sehingga menjadi kendala bagi warga.
"Kondisi itu akan kami laporkan kepada Bapak Bupati supaya mendapat bantuan air bersih seperti musim kemarau sebelumnya," ucap Hadori. (*)
Kondisi tersebut terjadi pada tujuh desa yang ada di Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan, Madura, yakni Desa Gunilap, Desa Bangsereh, Desa Saplasah, Desa Kelbung, Desa Lembung Desa Pesisir, Desa Gangsian, dan Desa Klapayan.
Akibat kekeringan tersebut, para warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti untuk memasak, minum, mencuci, hingga mandi.
"Untuk bisa mendapatkan air di sumur yang masih belum kering, kita harus bisa membaca situasi. Jangan pagi dan sore karena antrean warga yang hendak mengambil air cukup banyak," terang salah seorang warga Desa Gunilap bernama Matruki, seperti dilansir news.okerzone.com, Senin (29/6/2015).
Menurut Matruki, kelangkaan air membuat warga menjadi tidak nyaman. Warga desa, lanjut dia, menginginkan peran pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kekeringan yang terjadi hampir setiap tahun.
"Kalau saya biasa mengambil air di tempat yang masih ada. Jaraknya jauh mencapai 2 kilometer. Kami berharap segera ada bantuan dari pemerintah," ungkapnya.
Ditemui secara terpisah, Camat Sepuluh, Hadori, menerangkan, desa-desa tersebut selalu menjadi langganan kekeringan ketika musim kemarau tiba. Sebab, belum ditemukan mata air sehingga menjadi kendala bagi warga.
"Kondisi itu akan kami laporkan kepada Bapak Bupati supaya mendapat bantuan air bersih seperti musim kemarau sebelumnya," ucap Hadori. (*)
